Pembaca, pendiri Apple Steve Jobs akhirnya beristirahat untuk selama-lamanya. Namun, inovasi yang telah dibenamkannya dalam gadget besutan Apple akan terus dikenang, termasuk oleh tunanetra di seluruh dunia, yang telah banyak terbantu oleh keberadaan gadget Apple.
Untuk itu, sebagai salah seorang tunanetra yang banyak memanfaatkan teknologi sebagai alat bantu sehari-hari, izinkanlah penulis menyampaikan tanda belasungkawa lewat review penggunaan iPad, yang ternyata sangat aksesibel bagi tunanetra, dan telah banyak membantu aktivitas tunanetra di seluruh dunia. Videonya dapat ditonton via link yang terdapat di akhir artikel ini.
Bagi praktisi teknologi dan informasi mungkin telah lama mengenal produk besutan Apple, salah satu yang cukup terkenal adalah Apple 2, sebuah personal computer yang berjaya di era 70-an.
Namun, bagi tunanetra yang saat ini menggeluti TI, cikal bakal motivasi menggunakan komputer lahir saat Steve Jobs merilis Macintosh tahun 1984. Ketika Steve naik panggung, ia mendemonstrasikan kemampuan Macintosh, salah satunya adalah teknologi speech synthesizer yang membuat Macintosh mampu menyuarakan teks yang muncul di layar monitor.
Inilah kalimat yang diucapkan Macintosh kala itu. "So it is with a considerable pride that I introduce a man who's like a father to me, Steve Jobs..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar